Feb 18's memories. Thank you for whoever wrote this thing. You mean a lot to me.


Pada awalnya saya ingin memberikan Anda sebuah kejutan. Salah seorang teman saya pernah menyarankan saya seharusnya membawakan sebuah bunga. Namun saati ini saya berada di daerah yang tidak familiar bagi saya sehingga saya tidak menemukan bunga. “Apakah lagi hadiah yang bisa saya berikan?”, begitu pikir saya. Saya sempat memikirkan memberikan benda – benda lucu, namun saya tidak dapat menemukannya di tempat ini. Saya pun berpikir, “apakah sebaiknya saya beli mainan beruang gundam yang lucu-lucu” namun saya kira benda itu tidak akan cocok. Saya tahu kemampuan Anda yang hebat untuk menebak sebuah kejutan. Hingga saya mencoba metode lain yaitu dengan menyelipkan paragraf ini ke dalam essay ini sebagai kejutan untuk Anda. Jika dihubungkan dengan essay ini, maka ini juga merupakan proses pendidikan baru bagi saya. Dengan kepercayaan diri Anda, sifat baik hati dan menyenangkan membuat Anda sosok yang selalu diterima secara sosial, Anda adalah orang yang menakjubkan dengan segala keunikannya. Ketika saya menganalisa semua orang  yang saya tahu, Anda adalah sosok yang sangat unik dan mungkin tidak akan saya temukan lagi. Bagus sekali, dan kini saya tidak bisa lepas darinya. Terima kasih Aisya. Terima kasih karena telah banyak membuat saya bahagia. Terima kasih karena menydarkan saya tentang berbagai hal yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Bersama dengan Anda membuat saya mengalami sebuah proses yang menjadikan saya sebagai manusia yang seutuhnya. Pengalaman hidupnya yang jauh berbeda dengan saya, selalu memberikan sudut pandang baru yang belum pernah saya temui. Terima kasih karena menerima ilusi saya. Ya, saya memang ilusi sampai nanti tiba waktunya. Sampai saat itu saya akan terus menunggu dan terus berusaha.

Comments

Popular posts from this blog

Used

a lie and the liar